Sunday, December 21, 2014

FENOMENA PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Pada umumnya masyarakat di dunia ini dalam kehidupannya dipastikan akan mengalami Perubahan Sosial. Perubahan ini terjadi dalam suatu proses yang terus-menerus, namun Perubahan Sosial antar masyarakat tidak selalu sama. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor eksternal maupun internal dalam sebuah tatanan sistem sosialnya.

Perubahan Sosial

1. Pengertian Perubahan Sosial

Beberapa sosiolog mengartikan definisi Perubahan Sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang tercakup atas aspek-aspek dari suatu masyarakat, ataupun terjadinya suatu perubahan dari faktor lingkungan karena perubahan komposisi penduduk, kondisi geografis, serta perubahan sistem hubungan sosial, maupun terjadinya suatu perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.

2. Bentuk Perubahan Sosial

Perubahan Sosial bisa dibedakan memjadi beberapa bentuk, diantaranya ;

    Perubahan Cepat dan Perubahan Lambat

Perubahan sosial yang berlangsung cepat, pada umumnya disebut revolusi. Hal yang utama dari revolusi yaitu terdapatnya suatu perubahan yang terjadi secara cepat, selain itu perubahan tersebut juga menyangkut dasar-dasar pokok dari kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi secara revolusi bisa direncana­kan maupun tidak direncanakan. Perubahan secara revolusi, sebetulnya kecepatan berlangsungnya suatu perubahan adalah relatif, disebabkan ada suatu revolusi yang berlangsung lama. Misalnya, Revolusi Industri di negara Inggris yaitu perubahan­-perubahan yang terjadi dari suatu proses produksi tanpa penggunaan mesin, hingga proses produksi memakai mesin. Perubahan ini diduga merupakan perubahan yang cepat, karena merubah pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya suatu sistem hubungan antara buruh dan majikan.

Sedangkan Perubahan Sosial yang bersifat lambat atau lama sering disebut dengan evolusi. Perubahan secara evolusi biasanya terjadi tanpa adanya rencana terlebih dulu. Evolusi pada umumnya terjadi dikarenakan usaha-usaha masyarakat untuk beradaptasi dengan kepentingan-kepentingan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan masyarakat. Rangkaian perubahan-perubanan itu tidak perlu sejalan dengan serangkaian peristiwa-peristiwa pada sejarah masyarakat yang bersangkutan.

    Perubahan Besar dan Perubahan Kecil

Perubahan sosial yang besar pada dasarnya adalah perubahan yang bisa membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat. Misal, terjadinya proses industrialisasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan yang lainnya.

    Perubahan Direncanakan Dan Tidak Direncanakan

Perubahan yang direncanakan yaitu perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang mengiinginkan adanya perubahan. Pihak yang menginginkan adanya perubahan itu disebut Idengan agent of change atau agen pembaharu. Agent of change, adalah seorang atau sekelompok orang yang memimpin masyarakat dalam merubah sistem sosial yang ada. Tentunya agent of change ini sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin adanya suatu perubahan. Agent of change selalu mengawasi jalannya perubahan yang dikehendaki atau direncanakan itu.

Sedangkan perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah terjadinya perubahan-perubahan yang tidak direncanakan atau dikehendaki, dan terjadi diluar pengawasan masyarakat dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masya­rakat. Misalnya, terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan dan berakibat sulitnya mendapatkan penghasilan yang cukup hingga membuat banyak anggota masyarakat nekat melakukan tindakan-tindakan kriminal, hanya agar dapat memenuhi kelangsungan hidupnya.

3. Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial

Perubahan sosial terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor­ faktor tersebut berasal dari dalam maupun dari luar masyarakat itu sendiri. Faktor penyebab yang berasal dari dalam meliputi ;

    Bertambah atau berkurangnya penduduk

Terjadinya pertambahan penduduk yang amat cepat akan mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya dalam lembaga kemasyarakatan­ nya. Contoh, orang akan mengenal hak milik atas tanah, mengenal sistem bagi hasil, dan yang lainnya, dimana sebelumnya tidak pernah mengenal.

Sedangkan berkurangnya jumlah penduduk akan berakibat terjadinya kekosong­ an baik di dalam pembagian kerja, maupun stratifikasi sosial, hal tersebut akan mempengaruhi lembaga-lernbaga kemasyarakatan yang ada.

    Penemuan-penemuan baru

Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suatu penemuan barn, jalannya unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsur kebudayaan baru tadi diterirna, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. penemuan barn sebagai akibat terjadi­ nya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang barn, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan individu para individu. Discovery akan menjadi invention, jika masyarakat sudah mengakui, menerirna serta menerapkan penemuan baru tersebut.

    Pertentangan (Conflict) masyarakat

Pertentangan ini bisa terjadi antara individu dengan kelompok ataupun antara kelompok dengan kelompok. Misalnya, pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua. Generasi muda pada umumnya lebih senang menerima unsur-unsur kebudayaan asing, dan sebaJiknyagenerasi tua tidak menyenangi hal tersebut. Keadaan seperti ini pasti akan mengakibatkan perubahan di dalam masyarakat.

    Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi

Revolusi yang terjadi pada suatu masyarakat akan membawa akibat berubahnya segala tata cara yang berlaku pada lembaga-Iembaga kemasyarakatannya. Biasanya hal ini diakibatkan karena adanya kebijaksanaan atau ide-ide yang berbeda.

Sedangkan faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat, meliputi:

    Lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia

Adanya bencana alam pada suatu masyarakat, akan dapat berakibat masyarak tersebut dengan sangat terpaksa pindah ke tempat yang lain. Adanya perpindahan k tempat yang barn, membuat masyarakat itu berusaha beradaptasi dengan lingkungt annya yang barn tersebut. Tentunya hal ini akan berakibat pula berubahnya lembaga sosial yang telah ada. Misalnya, sebelum terjadi bencana mereka tinggal di pinggir pantai, dan mata pencahariannya adalah sebagai nelayan, kemudian pindah kedaerah pertanian. Merekapun terpaksa belajar bertani, jelas hal ini memerlukan suatu adaptasi. Dengan demikian Jembagasosial yang ada pada masyarakat tersebut juga berubah karena dari masyarakat nelayan, menjadi masyarakat yang menekuni bidang per­tanian.

    Terjadinya Perang

Terjadinya perang antar suku ataupun negara akan berakibat munculnya perubahan-perubahan, pada suku atau negara yang kalah. Pada umumnya mereka yani menang akan memaksakan kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan oleh masyrakatnya, ataupun kebudayaan yang dimilikinya kepada suku atau negara yan mengalami kekalahan. Contohnya, Jepang yang kalah perang dalam Perang Dunia I masyarakatnya mengalami perubahan-perubahan yang sangat berarti.

    Pengaruh kebudayaan asing

Adanya pengaruh kebudayaan asing ini akan dapat mempengaruhi terjadiny perubahan-perubahan pada masyarakat yang kena pengaruhnya. Terdapatnya hubungan secara fisik antara kebudayaan dua masyarakat akan mengakibatkan pengaru timbal-balik. Jadi biasanya setiap kebudayaan masyarakat akan mempengaru masyarakat lainnya, tetapi juga dapat menerima pengaruh kebudayaan dari masyarakat yang lain pula. Adanya proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing ini disebut dengan akulturasi.

Begitulah penjelasan tentang Fenomena Perubahan Sosial dalam Masyarakat, semoga apa yang kami paparkan di atas dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda tentang Perubahan Sosial.
source : https://www.sipendik.com/fenomena-perubahan-sosial-dalam-masyarakat/

Sunday, December 7, 2014

PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL

INTERNET DAN MASYARAKYAT
Sebagai makhluk sosial, tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri. Manusia memerlukan masyarakat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam perkembangannya, masyarakat terus menerus mengalami perubahan. Bahkan sistem sosial terbentuk melalui hubungan-hubungan/interaksi yang dilakukan oleh individu-individu.
Perubahan yang terjadi dalam perkembangan masyarakat ini kadang baru kita sadari ketika dilakukan pengamatan terhadap suatu masyarakat dari waktu ke waktu. Cepatnya perkembangan masyarakat dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah karena pesatnya perkembangan teknologi di bidang komunikasi
Komunikasi memang berperan sangat banyak dalam kehidupan manusia,terutama kelebihannya mempengaruhi mentalitas masyarakat. Hal itu tidak bisa disangkal lagi pada era globalisasi yang terjadi saat ini. Selain manusia sebagai subjek dan objek dari proses komunikasi, yang tidak boleh di abaikan adalah peranan media di dalam proses tersebut.
Media komunikasi memang tidak bisa berdiri sendiri tanpa campur tangan manusia, namun kelebihannya dalam menyampaikan pesan jauh lebih efektif ketimbang si individu mencoba menyampaikan informasi itu sendiri tanpa media. Oleh karena itu, posisi media sangat penting, baik dilihat dari aspek subjek (pelaku/komunikator) maupun proses penyebaran informasi serta efek yang diharapkan.
Keberadaan media komunikasi saat ini menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari manusia. Oleh sebab itu munculah berbagai sarana komunikasi yang diharapkan mampu mempercepat proses penyebaran informasi. Salah satunya yaitu internet, media ini merupakan bentuk sarana komunikasi yang paling efektif  saat ini didalam mensosialisasikan informasi kepada masyarakat banyak, selain itu internet juga menjadi salah satu ujung tombak bagi percepatan penyebaran informasi  kepada masyarakat ketika batasan-batasan, hambatan geografis, iklim/cuaca dan lain-lain tidak menjadi penghalang berarti bagi tersebarnya informasi tersebut ke khalayak  ramai.
Keefektifan dan peranannya yang begitu hebat menjadikan media internet sebagai salah satu komponen penting bagi pembentukan kepribadian, prilaku dan pengalaman kesadaran masyarakat. Oleh karena itu banyak kelompok masyarakat yang berupaya menjadikan internet sebagai sarana propaganda ide, cita-cita, nilai dan norma yang mereka ingin ciptakan. Peranan media internet ini berpengaruh terhadap perubahan social yang di alami masyarakat, terutama perubahan mentalitas atau struktur masyarakat, pola pikir dan prilaku masyarakat didalam melakukan interaksinya. Sehingga tidak heran bila ada suatu komunitas masyarakat yang kurang siap menghadapi perkembangan tersebut dan mengakibatkan terjadinya krisis nilai dan norma di dalam masyarakat tersebut.
Sebenarnya penggunaan internet tidak hanya mempunyai dampak negatif tetapi juga banyak terdapat dampak positifnya. Internet memberikan manfaat yang begitu besar tetapi di lain pihak internet menjadi suatu media informasi yang tidak mudah untuk di batasi. berbagai macam informasi dalam berbagai bentuk dan tujuan bercampur menjadi satu di mana untuk mengaksesnya hanya perlu satu sentuhan jari saja.
Internet juga dapat menjalankan kontrol sosial, yaitu suatu proses mempengaruhi orang-orang untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan masyarakat. Kontrol sosial yang dilakukan melalui internet ini dapat dispesifikasikan lagi dalam beberapa hal, contohnya melalui blog, web, atau melalui jejaring sosial dalam internet seperti Friendster, Yahoo Messanger, Nimbus, Facebook, Twitter dan lain sebagainya. Bahkan kecanggihan teknologi pada internet tidak lagi sebatas mempengaruhi orang-orang agar bertingkah laku sesuai dengan harapan masyarakat saja melainkan juga menyangkut perubahan-perubahan yang dikehendaki. Sebagai sarana social engineering, internet mampu menimbulkan perubahan-perubahan dalam tingkah laku anggota-anggota masyarakat.
Misalnya saja Facebook, sebagai salah satu jejaring social yang paling diminati masyarakat karena  sistemnya yang mudah di mengerti ini telah menjadi suatu kebutuhan yang sangat melekat dalam kehidupan manusia, tidak hanya para remaja bahkan anak kecil dan para orang tua pun tidak luput dari sasaran.
Selain sebagai media perantara komunikasi antar penggunanya, facebook juga telah berhasil membuat interaksi yang awalnya hanya di daerah - daerah terpencil kini sudah bisa ke luar kota bahkan  menyebarluas di seluruh dunia, bahkan tidak sedikit pasangan yang berawal dari perkenalannya di facebook. Di sisi lain, facebook juga berdampak negatif, banyak kriminal-kriminalitas yang terjadi akibat adanya facebook, dengan motif pendekatan antar penggunanya seperti pencurian dan penipuan-penipuan baik itu dalam bentuk penjualan produk maupun transaksi uang.
Selain itu kasus perceraian pun semakin bertambah banyak, karna dengan adanya jejaring social ini telah mempermudah terjadinya perselingkuhan, kehidupan keluarga yang awalnya aman sejahtera menjadi tidak harmonis karna masing-masing individu mulai sibuk dengan kegiatan-kegiatan barunya di dunia maya. Masih banyak lagi manfaat dan akibat yang membuat perubahan social di masyarakat semakin meningkat.
Jejaring sosial seperti facebook ini sebagai salah satu bentuk perkembangan teknologi di bidang komunikasi sangat mempengaruhi perubahan sosial. Hukum juga dapat digunakan sebagai sarana social engineering yaitu melalui penggunaan secara sadar untuk mencapai suatu tertib atau keadaan masyarakat sebagaimana dicita-citakan atau untuk melakukan perubahan-perubahan yang diinginkan. Namun bagaimana jika ternyata hukum dirasakan tidak memihak kepada keadilan oleh masyarakat? Dapatkah contoh-contoh kasus di atas disebut sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan oleh suatu kelompok sosial, yang disebut facebookers, untuk mewujudkan rasa keadilan dan juga mengakibatkan terciptanya suatu perubahan sosial dalam masyarakat?
Facebook hanyalah salah satu diantara banyak jejaring social maupun situs-situs yang ada didalam internet. Sebenarnya, berbicara masalah positif dan negative, semua hal apapun pasti ada dampak positif dan negatifnya, ada sebab  –ada akibat.
Namun semua itu kembali pada para penggunanya, bagaimana kita memanfaatkannya, dan kemana kita mengarahkannya menjadi suatu hal yang sangat berguna, baik untuk individu si pengguna maupun masyarakat luas serta negara kita. 

PENGARUH FENOMENA HALLYU (KOREAN WAVE) BAGI INDONESIA

Abad 21 dikenal sebagai era globalisasi.  Globalisasi digambarkan sebagai semua proses yang merujuk kepada penyatuan seluruh warga dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global.  Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat menghindar dari globalisasi yang pengaruhnya kini telah menjalar kesegala aspek kehidupan, yang dapat dilakukan manusia adalah menghadapinya dan menjadikannya sebagai peluang. Globalisasi mewajibkan semua negara untuk siap menghadapi arus liberalisasi perdagangan barang dan jasa, tak terkecuali dengan Indonesia.  Tak hanya itu, persaingan ketat juga terjadi di bidang sumber daya manusia dan alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, serta tak kalah pentingnya adalah mampu.  Apabila Indonesia tidak mampu menghadapinya maka kita akan kalah dalam persaingan global tersebut.Globalisasi kini tidak hanya identik atau didominasi oleh westernisasi ‘Dunia Barat’. 
Fenomena terbaru yang terjadi saat ini adalah fenomena hallyu atau korean wave yang terjadi di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali dengan dunia Barat.  Hallyu bersumber pada negara Korea Selatan yang telah berhasil menyihir dunia dengan budayanya dan menghadirkan warna yang berbeda dari yang selama ini disuguhkan oleh bangsa Barat.  Hallyu telah menjadikan Korea Selatan sebagai Negara yang patut diperhitungkan kedudukannya di kancah Internasional dan tidak dapat dianggap sebelah mata.  Korea Selatan yang pada 1950-an termasuk negara termiskin di Asia, kini menjadi 10 negara terkuat ekonominya di dunia, nomor sembilan di dunia dalam pangsa pasar film, dan menjadi negara paling besar belanjanya untuk pertunjukan dan film.  Selain itu, Korea Selatan juga merupakan negara ke 3 yang telah berhasil menyebarkan budayanya ke seluruh penjuru dunia setelah Amerika dan Jepang.
Korean wave ini disebut juga Hallyu wave, mengacu pada penyebaran budaya Korea Selatan di seluruh dunia atau kecintaan terhadap eksport budaya korea selatan. Korean Wave atau Korean Fever merujuk pada peningkatan secara signifikan popularitas budaya Korea Selatan di seluruh dunia sejak abad 21, terutama di kalangan Generasi Net. Hal ini juga disebut sebagai Hallyu (Hangul: 한류; Hanja: ; RR: Hallyu), dari pengucapan Korea.  Hallyu atau Korean Wave pada hakikatnya merupakan fenomena demam Korea yang disebarkan melalui Korean Pop Culture ke seluruh penjuru dunia lewat media massa, dan yang terbesar lewat jaringan internet dan televisi.  Istilah ini diciptakan di China pada pertengahan 1999 oleh jurnalis Beijing terkejut oleh popularitas yang berkembang pesat hiburan dan budaya Korea di Cina. Dari sebuah budaya menjadi sebuah brand image, itulah Korean Wave. Sebuah kampanye yang sangat menarik melalui berbagai macam cara untuk memperkenalkan Negara Korea Selatan. Tidak bisa dipungkiri, cukup banyak orang yang tertarik menonton drama Korea, mendengar music K-pop (Korean pop), makanan khas korea, pakaian khas korea, belajar berbahasa korea (hangul) bahkan brand-brand dari korea mulai merajalela di tengah krisis global ini. Korea Selatan adalah salah satu dari sepuluh negara teratas dunia sebagai eksportir budaya dan Korean Wave dimulai dengan meng-ekspor drama TV Korea seperti Autumn Fairy Tale, Winter Sonata, Dae Jang Geum (Jewel In The Palace), dan Princess Hours di seluruh Asia Timur dan Asia Tenggara. Keberhasilan pertumbuhan drama korea segera diimbangi dengan film korea, musik pop, makanan dan bahasa. Meskipun populer di seluruh Asia, pengaruh Korean Wave paling terlihat di Cina, Jepang dan Asia Tenggara, lalu menyebar ke India, Timur Tengah, Asia Tengah, Iran, Israel, Turki dan Rusia. Korean Wave berkembang pesat di luar Asia melalui internet dan juga menyebar ke Utara, Tengah dan Amerika Selatan, khususnya di Chile, Meksiko dan Argentina, dan semakin menjadi populer di Amerika Serikat. Selain itu juga menyebar di Eropa Timur dan Skandinavia, antara lain oleh Hungaria dan Norwegia. Hal ini juga mengumpulkan banyak minat positif di Afrika Utara, menarik penonton yang cukup besar di Mesir.
Saat ini, Korean Wave mulai ‘menghantam’ Kerajaan Inggris dan Australia. Di Indonesia sendiri, berkembangnya Korean Pop Culture diawali dengan kemunculan drama seri Korea terlaris kala itu yaitu Endless Love pada tahun 2002 di salah satu stasiun televisi swasta. Cerita yang dikemas secara apik, tidak memiliki episode yang panjang, dengan aktor dan aktris yang berbakat dan sangat menarik penampilannya, membuat drama seri ini menjadi awal pembuka bagi masuknya Korean Pop Culture lainnnya. Hal tersebut dibuktikan dengan ditayangkannya drama seri Korea lain yang berjudul Winter Sonata pada tahun yang sama pula.Selain itu, di Indonesia kita bisa melihat maraknya pemutaran film dan sinetron Korea di televisi, Hallyu bisa juga ditemui di toko-toko kaset dan vcd. Dalam hal ini, film-film Korea sudah mendapat lisensi penjualan melalui distributor resminya. Ini menandakan bahwa film Korea pun sudah mulai sejajar dengan film-film original dari Hollywood yang dipasarkan di Indonesia. Ini merupakan suatu capaian sukses yang diraih oleh industri perfilman Korea. Bila dilihat dari sisi lain, film Korea memiliki pangsa pasar juga di Indonesia. Dengan kata lain, disadari atau tidak, sebagian masyarakat Indonesia sudah terpengaruh dengan Hallyu.Setelah kesuksesan drama korea yang telah berhasil membuat fenomena Hallyu, maka Pemerintah Korea Selatan berencana untuk mengulang kesuksesan yang sama pada Korean Movie dan Korean Music. 
Korean Music atau yang lebih dikenal dengan Korea Pop (K-Pop) telah memperkenalkan boyband dan girlband yang mampu meraih popularitas hingga ke penjuru dunia, yang tentunya dengan kualitas yang tidak dapat diremehkan.  Di Indonesia sendiri, sudah banyak berjamur, fanbase-fanbase K-Pop Idol baik di dunia maya maupun di dunia nyata.  Semua ini terjadi, tentu saja berkat kerjasama semua pihak yang terkait, serta pemerintah yang peduli dan mampu melihat serta memaksimalkan peluang yang ada. Pengaruh Korean Pop culture dalam kehidupan masyarakat Indonesia disadari atau tidak yang meliputi segala aspek dari musik dan drama hingga fashion style, hair style, bahkan Korean way of life. Fenomena tersebut terlihat dari banyaknya fanbase yang ada, baik di dunia maya maupun dunia nyata dan menjamurnya komunitas virtual pecinta Korea di Indonesia.  Hal ini merupakan dampak dari  pola konsumsi media internet pada sebagian besar remaja Indonesia, sehingga menjadi faktor penentu bagaimana Korean Wave bisa menyebar dan akhirnya muncul sejumlah organisasi komunitas virtual yang anggotanya berasal dari berbagai kota di Indonesia. Tak hanya itu, fenomena hallyu juga telah menyebabkan pecintanya memburu segala hal yang berkaitan erat dengan Korea, hal ini tampak jelas dari semakin meningkatnya masyarakat Indonesia yang mempelajari bahasa Korea dan budaya Korea.  Semakin banyaknya restaurant Korea di Indonesia menunjukkan bahwa semakin meningkatnya minat para pencinta kuliner terhadap masakan Korea.  Segala hal yang berhubungan dengan artis-artis Korea juga diburu oleh para pecintanya, hal ini terlihat dari banyaknya kegiatan gathering sesama pecinta artis Korea, dan maraknya lomba cover dance dan idol star.
Berdasarkan fenomena tersebut, dapat diketahui bahwa Korean Wave sedang berjalan pada tracknya di Indonesia. Memiliki kelasnya tersendiri dan punya para penggemarnya masing-masing. Tetapi yang pasti, Korean Wave nyata-nyata sudah mempengaruhi banyak aspek kehidupan penggemarnya. Tidak terkecuali menginspirasi para artis-artis tanah air.Fakta tersebut telah membawa kita pada sebuah kesadaran bahwa Korean Wave diyakini atau tidak telah menginspirasi banyak artis di Indonesia. Kemunculan SM*SH sebagai boy band dengan gaya-gaya yang menyerupai Super Junior, menjadi pembuka bagi bermunculannya boy band dan girl band lain di Indonesia.   Hal ini menandakan bahwa dunia entertainmant khususnya musik, telah memberikan tempat khusus bagi penikmat boyband dan girlband.  Namun, hal ini tidak dibarengi dengan kreativitas dalam berkarya dari para pihak yang terkait, sehingga tanpa disadari atau tidak, artis-artis Indonesia telah meniru konsep boyband dan girlband korea secara utuh, nyaris tanpa perbedaan. Selain itu, kemampuan yang tidak dimiliki oleh artis Indonesia adalah kemampuan dalam memanage para fans, serta menunjukkan dan membalas kecintaan fans.  Artis-artis korea kerap menunjukkan dan membalas kecintaan fans dengan membuat lirik lagu yang khusus ditujukan pada para fansnya, sehingga hal ini akan berpengaruh pada loyalitas dari fans tersebut.
Tak hanya itu, Fenomena Hallyu juga memberikan dampak negatif lainnya, antara lain mengakibatkan lunturnya kecintaan masyarakat Indonesia terhadap budayanya sendiri, menurunnya semangat belajar dan prestasi belajar karena tersitanya waktu untuk menonton drama Korea atau menjelajahi dunia maya untuk melakukan searching mengenai Korea.  Yang tak kalah penting adalah gaya hidup masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh gaya hidup masyarakat Korea.Tak semua fenomena Hallyu memberikan dampak negatif bagi Indonesia, dampak positif dari fenomena ini antara lain; memperkaya pengetahuan akan kebudayaan negara lain, Korea dapat dijadikan teladan yang baik dalam hal menghadapi arus globalisasi yang semakin kuat dan tak dapat dihindari, Menginspirasi masyarakat Indonesia untuk terus bekerja keras dan disiplin serta memiliki etos kerja yang tinggi.
Ada pula pembelajaran yang bisa diperoleh dari fenomena Hallyu Film Korea yang telah menjadi andalan ekspor Hallyu harus bisa dijadikan alat belajar bagi masyarakat Indonesia terutama mereka yang berkecimpung di dunia perfilman. Banyak yang bisa dipelajari dari keberhasilan Korea mengekspor budayanya. Salah satunya adalah kemampuan sineas negara  ini dalam menangkap pasar dari industri interaktif. Bukan hanya tayangan di televisi, tetapi mereka akhirnya juga telah berhasil mengemas produk mereka dalam berbagai bentuk dan produk untuk saling mendukung pemasaran industri film mereka. Untuk itulah Indonesia yang saat ini mau tidak mau telah menjadi “pasar” atau konsumen budaya Korea harus bisa mengambil segi-segi positif yang bisa didapatkan terutama dalam hal bagaimana pemerintah Korea mendukung menyebarnya Hallyu ke dunia Internasional. Dukungan seperti ini perlu menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia dan pemerintah Indonesia untuk ikut memikirkan produk budaya lokal dan menghargainya. Hanya dengan kesadaran akan berharganya produk dalam negerilah suatu negara bisa dengan bangga memperkenalkan budayanya ke dunia internasional. (http;//kompas.com.amirsodikin/drama-korea-yang-membuaiAsia.html)
Film maupun sinetron di Indonesia yang sebagian besar merupakan hasil plagiat, dapat digantikan dengan drama-drama yang dikemas secara apik dengan berlatar belakang kehidupan masyarakat di jaman kerajaan pada masa lampau dengan bertemakan kisah-kisah percintaan hingga kepahlawanan.  Dari situ kita dapat mengadaptasi cara Korea Selatan dalam memperkenalkan kebudayaan dan kehidupan masyarakatnya dengan drama Korea yang dikemas secara apik dan memiliki nilai jual serta kualitas yang tinggi.  Aliran musik yang dibawakan oleh artis Korea memang terdengar ringan dan berbeda dari kebanyakan, sehingga mudah diterima oleh berbagai kalangan meskipun bahasa yang digunakan sebagian besar adalah bahasa Korea, yang tidak semua orang dapat memahaminya.  Hal ini lah yang dapat ditiru oleh Indonesia, yaitu memiliki khas tersendiri dengan karya yang orisinil serta dapat memiliki tempat khusus di hati para penikmat musik.  Dari semua paparan di atas, hal ini tentu saja dapat dijadikan pemicu semangat masyarakat Indonesia untuk memiliki kemampuan menggabungkan cultural dengan industri, dan menggunakan strategi soft diplomation sehingga Indonesia memiliki daya tarik tersendiri di kancah Internasional.
Gelombang Hallyu yang sangat besar di Indonesia haruslah menjadi pemacu semangat yang nyata untuk melakukan perubahan. Korean pop culture pada dasarnya sangat menarik untuk dipelajari dan menginspirasi karena ditengah kemodernannnya, ada semangat perubahan terus menerus didalamnya, tetapi dengan tidak meninggalkan budaya tradisional didalamnya. Hal tersebut menjadi menarik untuk dipelajari untuk para remaja di Indonesia, bahwa ketika kita sedang terpengaruh dengan kebudayaan lain yang masuk, kita punya filter yaitu kebudayaan sendiri, supaya antara tradisi dan modenitas dapat berjalan serasi, selaras, dan seimbang. Pada akhirnya, kejayaan Korean Pop Culture di Indonesia haruslah dapat menginspirasi kita semua untuk memajukan dan berjaya dengan Indonesian Pop Culture. (http;//bidariIndrahastuti.blogspot.com.UASPTK-Fenomena Pembentukan Komunitas Virtual Pecinta Korea di Indonesia.html)
Anggota komunitas yang lebih tertarik menyebarkan budaya Korea dibanding melestarikan budaya Indonesia, seharusnya membuka mata bangsa ini lebih luas akan pentingnya membuat sebuah branding yang kuat bagi Indonesia. Indonesia memiliki nilai jual yang tidak kalah menarik dengan Korea, namun tidak memiliki cukup strategi komunikasi untuk menyebarkan pengaruhnya di dunia.Oleh karena itu, bangsa Indonesia sebaiknya belajar dari Korea Selatan bagaimana menyebarkan pengaruh dan kebudayaannya secara tepat dan efisien. Korea Selatan dengan cerdas memberikan positioning dirinya sebagai produsen budaya dan hiburan yang notabene akan mudah disukai oleh masyarakat. Lebih jauhnya, perubahan perilaku konsumsi masyarakat dunia, dengan cepat membuat promosi kebudayaan yang dilakukan Korea melalui pemanfaatan teknologi YouTube, misalnya, menjadi pembicaraan melalui word of mouth dan viral communication yang efektif disebarluaskan secara jamak.
Keberadaan komunitas virtual yang memiliki loyalitas tinggi terhadap budaya Korea, juga banyak membantu tersebarnya Korean Wave ke mancanegara, terutama di Indonesia. Untuk ke depannya, tidak ada salahnya bagi Indonesia untuk membuat sebuah branding pariwisata dan budaya yang lebih efektif dalam kemasan menarik, sehingga mudah disukai oleh masyarakat dari negara lain. Lebih baik lagi jika Indonesia memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi masa kini untuk menyebarkan informasi mengenai serba-serbi Indonesia kepada dunia agar masyarakat dunia juga tahu bahwa Indonesia pun punya budaya yang luar biasa.

source : http://newsinformationforyou.blogspot.com/2012/01/fenomena-hallyu-bagi-indonesia_07.html